Rabu, 17 September 2014

Tiny House, menikmati pesona alam

Posted by david art at 00.20 0 Comments


"Living Big In A Tiny House"  yessss, itulah yang biasa disematkan pada design rumah unik satu ini. Tiny House beberapa tahun belakangan ini mulai jadi trend di beberapa negara, terutama Amerika dan Eropa. Tiny House muncul karena kejenuhan akan banyaknya design yang itu-itu saja dan terkesan kurang DIY (do it yourself), ada juga di beberapa tempat dari negara tersebut memiliki keterbatasan lahan, dan mahalnya harga lahan untuk dijadikan rumah impian mereka. Beberapa alasan lain karena ingin "Back to Nature" dan berpartisipasi mengkampanyekan "Go Green". Karena beberapa dari penghuni Tiny House yang karena alasan "Back to Natur" benar-benar memaksimalkan alam sebagai sumber energi (Free Sources of Energy) baik sumber pangan, listrik, air, api, dan lain sebagainya. Dan umumnya mereka memanfaatkan sumber energy yang dapat diperbaharui, contoh menggunakan solar cell, wind turbine, dll. Juga beberapa penghuni tiny house yang memanfaatkan konsep tiny house sebagai workshop, entah itu artist, businessman, musicians, dll.

Awalnya saya hanya kebetulan menemukan video konsep Tiny House di youtube.com . Karena sebelumnya saya senang sekali melihat review dan tutorial tentang outdoor activity, survival skills, prepper, bushcraft, camper, motorhome, motocamper, touring, trailer tent, tree house dan lain sebagainya tentang outdoor. Karena sebetulnya saya suka "Get Lost" tapi karena kesibukan yang kurang kondusif untuk hobi tersebut, jadi banyak yang tidak tersalurkan. Untuk Tiny house sendiri awalnya saya iseng mencari video konsep microhome on wheels, ternyata saya mendapatkannya. Dan pada Tiny House sendiri juga ada yang "on Wheels" loh, penghuni mengutamakan mobilitas rumah tersebut, dan bisa dibawa kemana-mana untuk suatu perjalanan ataupun untuk memindahkan posisi, lumayan biar ngga boring gaes.

Sejujurnya Tiny House adalah konsep hunian impian saya banget he he he... Rumah yang tidak memerluakan tempat yang luas, bisa dipindahkan, bahkan bisa customize ketika kita menginginkan rumah tersebut memiliki pondasi yang kuat. Yang paling penting adalah kelebihan rumah tersebut untuk menghemat sumber daya alam, dan tentu membuka ruang terbuka yang luas. Secara pribadi saya sendiri kurang suka dengan rumah yang luas. Disamping karena akan mahal dalam hal perawatannya, rumah yang luas juga terkesan memiliki segmen ruang-ruang yang cenderung statis, sekalipun dapat di renovasi atau di modifikasi prosesnya akan lama dan mahal. Saya lebih memilih rumah dengan ruang yang cukup dan fungsional, dan jangan lupa halam terbuka hijau yang luas. Ditambah dengan free sources of energy yang akan menambah lingkungan yang asri pada rumah kita. Paling tidak jika nanti saya beristri(saya belum kawin gaes :D) dan istri saya kurang menyukai konsep Tiny House, saya bisa mengaplikasikannya untuk sekedar cabin atau tempat kerja, atau mungkin untuk sejenak bersantai memanjakan hobi outdoor.

Pada umumnya Tiny House hanya memiliki ruang tamu, dapur minimalis, kamar mandi(biasanya composting toilet), kamar tidur atau loft(biasanya memanfaatkan atap). Dan penghuni juga menrancang setiap elemen, dan berbagai perabot dalam rumah tersebut untuk bisa dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan barang(storage).

















Diatas adalah beberapa contoh ruang dan design tiny house dengan memaksimalkan ruang yang ada. Kenapa harus maksimal, karena kita harus tetap "Living Big In A Tiny House". Memang jika dilihat dari perabotan dan konstruksi, mungkin tidaklah murah gaes, dan yang pasti bukan rumah dan karya murahan he he he. Saya sendiri menabung for build it someday. Jadi apakah kalian sudah pilih konsep rumah idamanmu ??....:D. Untuk mencari lebih banyak kalian bisa pantengin and pelototin tuh Yusub ehh Youtube.

Kalau saya salah satu contohnya seperti ini



Tags:

Share This Post

Get Updates

Subscribe to our Mailing List. We'll never share your Email address.

0 comments :

Diberdayakan oleh Blogger.
back to top